Nabi Yusuf AS adalah salah satu nabi yang memiliki kisah paling lengkap dan indah dalam Al-Qur’an. Kehidupannya penuh dengan ujian, fitnah, kesabaran, dan akhirnya kemuliaan. Beliau adalah anak Nabi Ya’qub AS dan sejak kecil telah menunjukkan tanda-tanda kenabian. Di bsiramadhanfest.com, kami hadirkan kisah Nabi Yusuf yang penuh pelajaran, dari masa kecil hingga menjadi pemimpin Mesir.
Mimpi Masa Kecil dan Iri Hati Saudara
Sejak kecil, Nabi Yusuf telah mendapatkan mimpi luar biasa tentang masa depannya. Ia melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Ayahnya, Nabi Ya’qub, langsung memahami bahwa Yusuf adalah anak istimewa dan meminta untuk tidak menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya.
“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: ‘Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.’”
(QS. Yusuf: 4)
Namun, karena rasa iri dan cemburu, saudara-saudaranya membuang Yusuf ke dalam sumur.
Fitnah, Penjara, dan Kebangkitan
Yusuf akhirnya dijual sebagai budak dan dibeli oleh seorang pejabat tinggi di Mesir. Di rumah itu, Yusuf menghadapi fitnah dari istri sang pejabat (Zulaikha), namun ia tetap menjaga kehormatan dan memilih dipenjara daripada melakukan dosa.
“Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku...”
(QS. Yusuf: 33)
Di dalam penjara, Yusuf dikenal sebagai penafsir mimpi yang handal. Hingga suatu hari, ia diminta menafsirkan mimpi Raja Mesir yang kemudian membawanya keluar dan diangkat menjadi penguasa perbendaharaan negeri.
Pertemuan Kembali dengan Keluarga
Setelah bertahun-tahun terpisah, Yusuf akhirnya bertemu kembali dengan saudara-saudaranya dan ayahnya. Ia memaafkan mereka, mengobati luka hati ayahnya, dan mewujudkan mimpinya yang dulu: mereka semua bersujud menghormatinya di istana Mesir.
“Inilah takwil mimpiku dahulu, sungguh Tuhanku telah menjadikannya kenyataan.”
(QS. Yusuf: 100)
Pelajaran dari Kisah Nabi Yusuf AS
- Sabar adalah kunci – Yusuf diuji dari kecil, namun tak pernah putus asa.
- Menjaga kehormatan lebih utama daripada kedudukan – Ia rela dipenjara daripada berbuat dosa.
- Maafkan meski pernah disakiti – Ia memaafkan saudara-saudaranya dengan lapang dada.
Penutup
Kisah Nabi Yusuf AS adalah cermin kehidupan: bahwa cobaan bisa menjadi jalan menuju kemuliaan jika disertai dengan kesabaran dan iman. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari perjalanan hidup beliau yang penuh hikmah dan keteladanan.
Temukan kisah para nabi lainnya hanya di bsiramadhanfest.com – bagian dari Doa, Hadist & Iman – bsiramadhanfest.com, panduan spiritual terbaik untuk umat Islam masa kini.